Jumat, 31 Mei 2013

RULE OF THIRDS DAN KOMPOSISI



  Salah satu hal yang perlu kita perhatikan dalam memotret adalah komposisi. Apa itu komposisi? Gampangnya, komposisi adalah bagaimana kita mengatur objek-objek atau elemen-elemen yang ada di dalam foto.
Salah satu hal yang paling sering kita hal tentang komposisi adalah aturan “rule of thirds“. Daripada panjang-panjang dijelaskan melalui tulisan, akan lebih mudah kalau digambarkan:

Objek disarankan untuk berada di salah satu dari empat garis atau perpotongannya

INI FOTO APAAN SIH?



  Anda pasti pernah mendengar (atau bahkan mengatakan) ungkapan, “lu ngomong apa sih?”. Biasanya hal ini dikatakan ke seseorang yang barusan mengatakan sesuatu yang:
- Kata-katanya tidak terdengar
- Kata-katanya terdengar, namun tidak bisa dimengerti
- Kata-katanya bisa dimengerti, namun mungkin tidak nyambung atau tidak ada relevansinya dengan pembicaraan sebelumnya.
Hal yang sama bisa juga terjadi saat seseorang memperhatikan sebuah foto. Mereka bisa berkomentar, “Ini foto apaan sih?” Nah, tentunya ini bukan hal yang kita inginkan, kan? Bagaimana mencegahnya?

BOKEH!! BAGAIMANA CARANYA?




  Salah satu hal yang membuat foto jadi bagus adalah jika foto itu menampilkan hal yang berbeda dengan yang biasa kita lihat sehari-hari. Salah satunya dengan adanya bokeh di foto.
Apa sih bokeh itu? Istilah “bokeh” bisa punya beberapa makna, tapi semuanya berhubungan dengan satu hal: daerah yang blur karena out of focus. 

Ada bagian yang focus dan yang out of focus

MODE AUTO ATAU PASM, MANA YANG SEBAIKNYA DIGUNAKAN?



 Banyak orang yang menggunakan mode Auto, karena mudah. Banyak juga fotografer yang ngotot (entah ke diri sendiri atau ke orang lain) bahwa fotografer harus menggunakan mode M (Manual). Nah, mode apa yang sebaiknya kita gunakan?
Kamera DSLR mempunyai banyak pilihan/settingan: white balance, ISO, aperture, shutter speed, AF point, metering, dsb. Untungnya, kamera bisa mengatur semua pilihan tersebut untuk kita, dengan menggunakan mode Auto. Kita tinggal menekan shutter saja.

BAGAIMANA MEMILIH ANGLE YANG BAGUS



  Jika Anda melihat sesuatu yang menarik untuk difoto, organ tubuh yang pertama perlu bergerak adalah kaki, bukan tangan. Mengapa? Karena Anda mungkin perlu bergerak memutari obyek dulu untuk mendapatkan angle dan komposisi yang maksimal. (Tentu saja, hal ini bisa diabaikan jika timing atau sikonnya tidak mengizinkan kita untuk bergerak sebelum memotret.)
Bagi saya, angle dan komposisi adalah kunci untuk mendapatkan foto yang bagus. Dengan komposisi yang bagus, obyek yang sederhana (atau bahkan sepele) pun bisa disajikan dengan cantik. Sebaliknya, dengan komposisi atau angle yang jelek, obyek yang luar biasa pun akan terlihat nanggung atau kurang pas jika dipajang di dinding.

MEMAHAMI SPEK DAN ISTILAH-ISTILAH LENSA KAMERA DSLR



  Salah satu hal yang membingungkan saya dulu (..sampai sekarang) adalah spek dan istilah-istilah lensa. Bayangkan melihat lensa dengan nama sebagai berikut:
Tamron AF 17-50mm f/2.8 SP XR Di II LD Aspherical [IF] VC
Apa coba artinya? Panjang sekali! Dan penuh dengan singkatan! Lebih parahnya lagi, tiap produsen lensa menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk mengatakan hal yang sama.. Jadi kalaupun kita sudah paham arti istilah-istilah lensa Tamron, misalnya, kita tetap akan kebingungan melihat istilah lensa-lensa Sigma!
Lewat artikel ini saya berusaha menjelaskan apa saja spesifikasi yang bisa ada di lensa, beserta gunanya. Sayangnya saya belum hafal istilah yang digunakan masing-masing produsen lensa untuk menamai lensa mereka, jadi mungkin Anda perlu browsing sendiri untuk melihat daftar istilah yang digunakan untuk mengacu ke spek yang dijelaskan di sini.